Penulis muda dan mahasiswa yang gemar menulis tentang sosial dan kemanusiaan. Percaya bahwa tulisan bisa jadi sarana kecil untuk membawa perubahan.

Ketika Windah Basudara Menghidupkan Nilai Pancasila

11 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Ketika Windah Basudara Menghidupkan Nilai Pancasila
Iklan

Dari dunia gaming, Windah Basudara menunjukkan makna sejati Pancasila melalui aksi kemanusiaan di Pulau Manado Tua.

***

Kebaikan bisa dilakukan oleh siapa saja, tak terbatas profesi, latar belakang, maupun popularitas seseorang. Di tengah dunia digital yang sering kali dipenuhi dengan konten hiburan dan ajang kompetisi popularitas, masih ada sosok yang memilih menggunakan pengaruhnya untuk memberi dampak positif bagi sesama. Salah satunya adalah Windah Basudara, seorang YouTuber gaming terkenal di Indonesia.

Windah Basudara bukan hanya dikenal karena konten hiburannya, tetapi juga kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan. Baru-baru ini, Windah menunjukkan sisi lain dari dirinya melalui aksi nyata membantu warga di Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara, yang selama bertahun-tahun menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Pulau Manado Tua merupakan bagian dari wilayah Kota Manado yang terletak di Laut Sulawesi. Pulau ini dikenal dengan keindahan alamnya, akan tetapi sebagian masyarakatnya masih menghadapi keterbatasan fasilitas dasar seperti air bersih dan sanitasi. Struktur tanah yang berpasir dan penuh tumpukan karang, mengakibatkan pembangunan sumur jadi terhambat. Sehingga warga pun kesulitan dalam menghasilkan air layak konsumsi dan harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kesehatan dan kualitas hidup masyarakat di sana.

Di tengah situasi yang serba keterbatasan itu, muncul secercah harapan dari Windah Basudara. Bersama Yayasan Cakra Abhipraya, Ia meluncurkan program penyediaan sumber air permanen dan sistem sanitasi yang baik untuk penduduk Pulau Manado Tua. Namun tentu saja, proses ini tidaklah mudah. Windah dan tim harus melakukan perjalanan laut, survei area, hingga mengebor lapisan tanah di pulai yang berbatu karang. Usaha tersebut akhirnya berhasil mengubah mata air yang selama bertahun-tahun tidak terurus, memberikan akses air bersih yang layak untuk kebutuhan minum, memasak, dan mandi.

Tidak hanya itu, Windah Basudara juga mengembangkan perhatian terhadap pendidikan di Indonesia. Di pulau sebelah, Bunaken, Ia memulai perbaikan sebuah sekolah yang selama ini menghadapi kekurangan fasilitas. Peletakan batu pertama yang ia lakukan menandai dimulainya pembangunan ruang belajar yang lebih aman dan nyaman bagi anak-anak di daerah pesisir tersebut.

Selama bertahun-tahun, masyarakat di Pulau Manado Tua perlu menampung air hujan dan bahkan memanfaatkan air sumur yang masih terasa asin. Padahal, hak untuk mendapatkan air bersihh merupakan hak dasar setiap warga negara yang dijamin oleh konstitusi. Kesenjangan ini menjadi cermin tantangan besar dalam mewujudkan sila kelima Pancasila, “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.” Aksi Windah Basudara bersama Yayasan Cakra Abhipraya menunjukkan bahwa keadilan sosial tidak selalu lahir dari kebijakan pemerintah semata, tetapi juga dapat tumbuh dari kesadaran dan kepedulian masyarakat.

Namun demikian, pemerintah daerah tetap memiliki tanggung jawab utama untuk menjamin hak dasar warganya, terutama di wilayah terpencil seperti Manado Tua. Program sosial seperti yang dilakukan Windah Basudara seharusnya menjadi inspirasi bagi pemerintah untuk lebih proaktif dan membuat kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat.

Seorang figur publik dari dunia digital yang memanfaatkan pengaruhnya untuk membantu sesama membuktikan bahwa kemanusiaan dapat melintasi batas profesi. Tindakan sosial ini mencerminkan nilai sila kedua Pancasila, “Kemanusiaan yang adil dan beradab.” Kolaborasi antara konten kreator, lembaga sosial, dan masyarakat lokal juga menjadi wujud nyata dari sila ketiga, “Persatuan Indonesia,” di mana semangat gotong royong kembali hidup di tengah zaman digital.

Langkah yang dilakukan Windah Basudara menjadi pesan bagi generasi muda bahwa kepedulian sosial dapat diwujudkan dengan cara apa pun, bahkan melalui platform gaming. Inilah bentuk nyata dari politik kesejahteraan, di mana masyarakat berperan aktif memenuhi hak-hak dasar tanpa hanya bergantung pada keputusan pemerintah. Jika semakin banyak anak muda yang menyalurkan pengaruh dan kreativitasnya untuk kebaikan bersama, maka nilai-nilai Pancasila akan terus hidup dan relevan dalam kehidupan berbangsa.

Kisah di Pulau Manado Tua mengingatkan kita bahwa Pancasila bukan sekadar ideologi yang dihafalkan di kelas, melainkan pedoman moral yang bisa diwujudkan lewat tindakan sederhana. Kepedulian yang lahir dari ketulusan mampu membawa perubahan nyata bagi orang lain. Semoga contoh yang ditunjukkan oleh Windah Basudara menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk menjadikan popularitas bukan sekadar kebanggaan pribadi, tetapi juga sarana untuk menebar manfaat bagi sesama.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Aulia Novita Sari

Penulis Indonesiana. Mahasiswa yang senang menjelajah hal baru.

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler